Manfaat Imunisasi Vaksin Polio Mencegah Kelumpuhan

Manfaat Imunisasi Vaksin Polio Mencegah Kelumpuhan - Sebagai upaya meningkatkan perlindungan terhadap bayi dan anak dari penyakit polio serta campak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaksanakan Bulan Imunisasi Nasional. Selama ini pemerintah melakukan gerakan imunisasi serentak di 17 provinsi di Indonesia dengan dua jenis vaksin yakni vaksin polio yang diberikan secara oral atau diminumkan, dan vaksin campak yang diinjeksikan atau disuntikkan.
Meskipun kasus polio tidak pernah muncul kembali setelah 5 tahun ini, namun penggalakan imunisasi nasional tetap menjadi prioritas pemerintah dalam mencegah penyakit yang mudah tertularkan dan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian ini. Diharapkan minimal 95% dari target mendapatkan imunisasi secara maksimal yaitu semua anak usia 0-59 bulan sebanyak 15,2 juta anak mendapatkan imunisasi polio dan 9-59 bulan sebanyak 13,1 juta anak mendapatkan imunisasi campak.

Tidak dapat dipungkiri bahwa penggalakan imunisasi ini juga sebagai upaya pencegahan munculnya KLB (Kejadian Luar Biasa) seperti KLB Difteri di Jawa Timur yang memerlukan imunisasi massal DPT kembali dan bisa memakan biaya imunisasi ulang berlipat hingga Rp.14 milyar seperti diungkapkan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dalam Pertemuan Koordinasi Persiapan Tahun 2012 Sebagai Tahun Intensifikasi Rutin dan Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio, seperti dilansir MI.

Karena imunisasi merupakan salah satu upaya penting dalam membangun kesehatan masyarakat terutama dalam membentengi kesehatan bangsa dengan mencegah infeksi dari berbagai penyakit secara efektif dan efisien (low cost) dan mendukung pencapaian MDGs 2015.

Untuk itu perlunya kerjasama dari setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di provinsi Jabar, Jateng, Jatim, Jakarta, Lampung, Papua, NTB, serta seluruh provinsi di Kalimantan dan Sulawesi beserta seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan salah satu perusahan milik pemerintah (BUMN), Bio Farma, turut membantu dalam kampanye gerakan imunisasi nasional ini.

Cidahu, Jawa Barat yang menjadi tempat munculnya kembali wabah polio di tahun 2005 yang tertularkan dari warga Nigeria setelah 10 tahun Indonesia terbebas dari penyakit ini menjadikan Bio Farma mengkhususkan Kampanye Campak dan Polio di provinsi Jawa Barat. Terlebih dikarenakan kondisi lapangan dari data Universal Child Immunization (UCI) menunjukkan bahwa rata-rata balita di Jawa Barat hanya mencapai 79-89% dalam mengikuti program imunisasi.

Sehingga diharapkan pada tahun 2012 setiap anak yang akan masuk bangku sekolah dasar, sudah terpenuhi kebutuhan imunisasi dasarnya dan meningkatkan kualitas hidup serta daya produktivitas masyarakat Indonesia yang secara keseluruhan mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa.













.