Dalam grafik pertumbuhan ini dokter dapat menghitung persentil pertumbuhan normal pada bayi sehingga apabila bayi mengalami kenaikan lebih dari 2 persentil dalam pertumbuhan mereka sebelum berusia 2 tahun, akan meningkatkan resiko obesitas mereka pada usia 5 tahun. Bahkan mereka tetap mempunyai resiko obesitas sebanyak 75% saat berusia 10 tahun.
Seperti dilansir dalam Dailymail, Elsie Taveras selaku pemimpin studi mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini memberikan panduan spesifik dalam membantu dokter mengetahui kapan seorang bayi beresiko menjadi gemuk di kemudian hari sehingga dapat membantu membendung epidemi obesitas di tahap awal.
Meskipun bayi tidak dapat diberikan terapi diet seperti orang dewasa yang kelebihan berat badan, namun mencegah bayi tumbuh dengan resiko obesitas sangatlah perlu dicegah dengan beberapa cara seperti yang dianjurkan Dr. Taveras, co-direktur One step Ahead Clinic – program pencegahan kelebihan berat badan di Children’s Hospital Boston, Amerika Serikat, yaitu dengan cara:
- Memberikan hanya ASI pada bayi selama mungkin.
- Lebih memperhatikan isyarat lapar dan kenyang pada bayi.
- Menghindari minuman dengan tambahan pemanis ataupun gula.
- Dilarang memperkenalkan makanan padat sebelum usia 4 bulan.
- Memastikan bayi mendapatkan tidur nyenyak sebanyak 12 jam atau lebih dalam sehari.
- Meberikan kesempatan agar bayi bergerak lebih leluasa dibandingkan dengan membatasi mereka dengan duduk di kereta dorong atau hanya di kursi bayi.
- Hindari paparan makanan siap saji batasi waktu di depan TV atau monitor lainnya.