Normalnya, sistem imun akan memproteksi tubuh dari daya rusak yang dilakukan benda asing tersebut, seperti bakteri atau racun. Akan tetapi, jika imun melakukan reaksi berlebihan akan terjadi hipersensitivitas atau dikenal dengan alergi. Gejala-gejala alergi berbeda-beda, tergantung pada faktor pemicunya. Walaupun berbeda jenis reaksinya, karakteristik pada umumnya alergi itu tetap sama.
Bersin-bersin, gatal-gatal, serta bentol-bentol dari yang kecil sampai bentol besar sering dialami seseorang penderita alergi. Alergi debu memang terdengar sepele dan biasa. Bahkan kita berpikir tidak membahayakan kesehatan, namun jika dibiarkan terus menerus akan mengganggu kehidupan sehari-hari si penderita. Apalagi penderita alergi tinggal di kota besar seperti Jakarta dimana polusi udara yang dihasilkan banyak dan kotor.
Oleh karena itu, sangat diperlukan usaha ekstra untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan terbebas oleh debu bagi orang-orang yang rentan debu. Cobalah cara-cara berikut ini utuk mengurangi alergi debu;
- Jagalah kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah. Jangan menumpuk banyak barang di dalam rumah, kamar, dan ruang kerja.
- Hindari ruangan yang sedang dibersihkan, jika terpaksa gunakan masker penutup hidung dan mulut.
- Cucilah seprei, sarung bantal, guling, dan tirai sesering mungkin, karena biasanya debu akan menumpuk disini.
- Rajinlah mandi dan keramas disore hari atau sebelum tidur sangat penting karena biasanya debu kerap menempel dan menumpuk serta tertimbun di rambut dan kulit tubuh setelah seharian beraktifitas.
- Kurangi kelembaban udara dengan menggunakan AC dan rajinlah membersihkan penyaring udaranya.
- Jika alergi debu sudah parah, dianjurkan untuk tidak memelihara binatang
- Jangan merokok dan hindari asap rokok. Merokok dapat menyebabkan menurunnya sistem imun dan memudahkan tubuh semakin mudah terpapar berbagai penyakit.