Penelitian yang dipimpin oleh Professor Sarah Darby dari the Clinical Trial Service Unit di Oxford University, Inggris, ini secara langsung juga menemukan tidak adanya perbedaan signifikan antara wanita yang melakukan atau yang tidak menerima radiasi dengan tingkat kematian dari penyakit lain selain kanker payudara, seperti yang pernah dikemukakan pada penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa radiasi untuk kanker payudara dapat membahayakan jantung dan meningkatkan resiko wanita meninggal akibat serangan jantung. Hal ini dikarenakan telah meningkatnya teknik selama beberapa tahun terakhir dalam menghindari tereksposnya Jantung dan paru-paru terhadap radiasi sehingga tidak diperlukannya kekhawatiran seperti itu.
Studi ini merupakan studi terbesar mengenai efek dari radioterapi pada wanita yang pernah menjalani operasi “breast-conserving” atau hanya mengambil bagian kanker tanpa mengambil keseluruhan payudara pasien dengan menganalisis data uji klinis yang melibatkan lebih dari 10.000 wanita dalam kurun waktu sepuluh tahun hingga 20 tahun.
Dapat terlihat jelas pengurangan kambuhnya kanker pada tahun pertama setelah radioterapi dan berlangsung selama dekade pertama. Setelah 10 tahun didiagnosis kanker payudara, 35% wanita yang tidak melakukan radioterapi akan mengalami kemunculan kembali akan kanker mereka. Berbeda dengan mereka yang menjalani radioterapi hanya 19% mengalami kambuh.