Ketombe dapat digambarkan sebagai penumpahan berlebih sel-sel kulit mati dari kulit kepala. Penumpahan sel-sel mati adalah normal asalkan tidak berlebih dan menjadi terlihat. Karena, ini adalah bagian dari proses normal pembaharuan sel. Jika ketombe diluar batas normal, gejalanya selain kulit mati berbentuk serpihan yang tampak putih dan berminyak yang mengotori rambut dan bahu. Kulit kepala yang bersisik dan rasa gatal pada kulit kepala yang berlebih.
Sejalan dengan pertumbuhan kulit, sel-sel terluar di kulit kepala akan terdorong keluar, dimana pada akhirnya akan mati dan terkelupas dari kepala, sel-sel kulit mati akan digantikan setiap kira-kira dua minggu sekali. Hasilnya, sel-sel kulit mati akan terkelupas dan menumpuk dalam jumlah yang besar, yang tampak sebagai serpihan kecil berwarna putih atau kelabu di kulit kepala.
Stress dapat memicu munculnya masalah ketombe tidak lain disebabkan oleh peningkatan hormon Androgen pada orang yang sedang mengalami stress, yang kemudian memicu timbulnya kelenjar minyak berlebih hingga kulit kepala mudah lepas.
Beberapa jenis makanan juga dapat memengaruhi keparahan ketombe. Seperti mentega dan makanan yang digoreng. Ketombe bukanlah penyakit yang membahayakan jiwa seseorang, namun dengan adanya ketombe dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Penyebab lainnya, bisa terjadi karena terlalu sering atau terlalu jarangnya keramas, penggunaan kosmetik rambut yang berlebihan, dan bisa juga dengan sisa produk rambut yang menumpuk dapat mengakibatkan ketombe.
Benar kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Cobalah untuk belajar mengatur stress karena ini faktor utama dari munculnya ketombe. Keramaslah secara teratur 2-3 kali seminggu. Jika rambut cenderung berminyak, keramas dapat dilakukan setiap hari dan lebih aman jika menggunakan sampo yang tidak terlalu keras (mild shampoo). Jangan rusak rambut dan kulit kepala dengan perawatan rambut yang berlebih serta makan makanan yang sehat.