Penelitian pertama yang dilakukan oleh Lawrence Armstrong, PhD melibatkan 26 pria dan 25 wanita dewasa sehat dengan usia 20-30 tahun. Para partisipan diminta untuk melakukan treadmill sebanyak3x40 menit pada suhu ruangan kerja dan diminta untuk menyelesaikan tes kognitif.
Hasil penelitian menunjukkan dehidrasi sebesar 1,5 persen pada pria yang menyebabkan sulit berkonsentrasi dan mengingat, lelah dan tegang. Sementara pada wanita lebih cepat terkena dampak negatif dehidrasi yakni sebesar 1,3 persen yang menyebabkan lelah, mudah marah, binggung, mengantuk, hilang konsentrasi, pusing dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
Hal senada dituturkan DR.dr. Saptawati Bardosono, MSc, “masyarakat sebaiknya mewaspadai tanda-tanda dehidrasi baik ringan maupun yang berat. Tanda dehidrasi ringan/sedang adalah mulut kering dan lengket, mengantuk/lelah, haus, urinnya sedikit, airmata kering, otot lemah, sakit kepala serta pusing/ silau jika melihat matahari. Sedangkan tanda dehidrasi berat adalah haus berat, sangat mengantuk dan kebingungan, tidak berkeringat, urin tidak ada dan berwarna gelap, mata cekung, menggigil, kulit kering, tekanan darah rendah, nadi cepat serta kesadaran menurun. Salah satu cara untuk mengetahui status dehidrasi seseorang dengan cara PURI (pemeriksaan urin sendiri), dengan melihat grafik warna urin.”
Lanjutnya, air tak hanya bisa mempercantik kulit, mengkonsumsinya secara teratur juga bermanfaat membersihkan tubuh dari racun. Namun, banyak orang sering melupakan salah satu bagian penting dari nutrisi untuk tubuh. Banyak orang mengabaikan konsumsi air putih, termasuk saat bangun tidur.