Untuk mengantisipasinya, pemeriksaan gigi rutin perlu dilakukan untuk membersihkan karang gigi, mendeteksi karies dini, atau menambal gigi yang berlubang. Bila Anda terlalu sibuk, bisa jadi kunjungan ke dokter gigi menempati urutan bawah dalam agenda harian. Lalu langkah antisipasi apa yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan gigi dan mulut Anda sehingga tetap nyaman dan percaya diri selama berpuasa?
Pertama, coba luangkan waktu sejenak untuk bercermin dan perhatikan gigi geligi Anda dengan seksama, terutama di daerah leher gigi yaitu daerah gigi yang berbatasan dengan gusi. Garis kekuningan atau kecoklatan yang keras yang terdapat di daerah tersebut adalah gambaran dental calculus (kalkulus/karang gigi) yang merupakan salah satu sumber bau mulut. Bila garis kecoklatan tersebut ada pada gigi Anda, mungkin ada baiknya Anda menjadwalkan kunjungan ke dokter gigi secepatnya. Karang gigi tidak dapat dibersihkan hanya dengan sikat gigi karena keras dan melekat kuat ke permukaan gigi.
Perhatikan juga gusi Anda, apakah terlihat tanda-tanda bengkak atau mudah berdarah yang merupakan gejala peradangan gusi. Penyebab utama peradangan gusi adalah kebersihan mulut yang buruk dan bisa jadi peringatan bagi Anda untuk lebih memperhatikan cara sikat gigi apakah sudah benar. Kumur dengan air garam dapat dicoba untuk mengurangi peradangan, namun sifatnya hanya sebagai pereda dan tidak menyelesaikan persoalan.
Kedua, amati sela-sela gigi Anda terutama setiap sesudah makan. Bila di sela-sela gigi banyak terselip makanan, ada baiknya Anda mempersenjatai diri dengan dental floss yang dapat dibeli di apotik. Sisa makanan yang menyelip di sela gigi akan mengalami pembusukan oleh berjuta bakteri yang menghuni rongga mulut. Dapat Anda bayangkan apa jadinya sisa makanan yang Anda makan saat sahur yang masih tertinggal di sela gigi sepanjang hari. Sikat gigi saja tidak cukup! Bersihkan sela gigi dengan dental floss.
Selanjutnya, julurkan lidah Anda sepanjang mungkin. Bila terdapat lapisan keputihan atau bahkan kekuningan di lidah Anda, berarti lidah Anda butuh perhatian lebih. Permukaan lidah tidak rata karena mengandung kuncup pengecap sehingga Anda dapat menikmati manisnya es teh manis atau gurihnya soto bandung saat berbuka puasa. Namun akibatnya, permukaan yang tidak rata tersebut dapat menjebak partikel-partikel sisa makanan sehingga terbentuklah lapisan atau yang disebut “tongue coating” yang terdiri dari bakteri, sel epitel yang mati dan sisa makanan yang juga akan mengalami pembusukan dan menghasilkan senyawa sulfur, sumber dari bau tak sedap. Jadi pada saat menyikat gigi, jangan lupakan lidah Anda. Sikat juga lidah dengan perlahan agar lidah tidak terluka.
Saat belanja kebutuhan untuk menghadapi bulan puasa, jangan lupa juga pilah-pilih pasta dan sikat gigi. Pemilihan pasta gigi yang tepat dapat membantu mengurangi bau mulut. Teliti sebelum membeli, perhatikan kadar deterjennya karena terlalu banyak deterjen malah bisa membuat mulut kering.
Terakhir, atur diet Anda selama berpuasa dan hindari makanan beraroma terutama untuk makanan yang Anda santap saat sahur. Perbanyak minum air putih, dan lebih baik kurangi makan daging merah dan bawang putih karena kaya akan sulfur yang menjadi sumber bau mulut. Sebaiknya perbanyak konsumsi buah dan sayuran!