1. Pelembap dengan label SPF akan menyelamatkan kulit Anda
Faktanya: Sun Protecting Factor (SPF) memang kunci untuk perlindungan kulit. Namun penelitian menyebutkan, 20 pelembap di pasaran, enam diantaranya tidak mengandung SPF – khususnya filter UVA – seperti telah tertera di label. Untuk itu, cek pelembap favorit Anda, apakah terdapat kandungan aktif yang dianjurkan FDA berikut ini; zinc oxide, jumlahnya lebih dari lima persen, atau kombinasi dari avobenzone (lebih dari dua persen) dan octocrylene (harus lebih dari 3.6 persen).
2. Beli tabir surya dengan SPF paling tinggi
Faktanya: Tak ada tabir surya yang 100 persen melindungi kulit dari paparan sinar UVB – penyebab kulit terbakar. Meski begitu SPF 30 sudah bisa melindungi hingga 97 persen, sedangkan SPF 50 mampu memproteksi 98 persen. Artinya, perlindungan kulit cukup dengan SPF 30.
3. Tabir surya meningkatkan resiko kanker kulit (melanoma)
Faktanya: Mitos tersebut memang masih jadi perdebatan dan beberapa penelitian ada yang membenarkan dan menyangkal mitos ini. Namun sebuah penelitian terakhir menyebutkan dari 1621 partisipan, 812 orang yang mengunakan tabir surya SPF 16 secara teratur, hanya kurang dari setengahnya terjangkit penyakit melanoma.
4. Tanpa tabir surya sejak kecil, kulit Anda telah rusak.
Faktanya: Studi di Australia mengungkap, partisipan berusia 25 hingga 75 tahun saat mereka mulai menggunakan tabir surya, dan itu masih berdampak besar. “Hal ini mengungkapkan bahwa tak ada kata terlambat untuk mulai menggunakan tabir surya secara rutin,” ujar Adele Green, Ph. D., M.D., dari Queensland Institute of Medical Research, Brisbane.
5. Tabir surya menyebabkan alergi
Faktanya: Penelitian telah dilakukan pada beberapa wanita dengan kulit yang mudah alergi, dan hanya tiga dari mereka yang positif alergi dan dua diantaranya iritasi ringan. Untuk itu lakukan tes terlebih dahulu. Caranya, oleskan sedikit tabir surya di belakang telinga atau telapak tangan dan melihat reaksi kulit setelah dua hari.