Orang berkulit putih umumnya memiliki gusi berwarna merah muda.
Gusi orang berkulit hitam seperti ras Afrika biasanya tampak lebih gelap karena memiliki kadar pigmen melanin yang lebih tinggi.
Meski pigmentasi ini merupakan hal yang fisiologis (normal), ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan warna gusi yang awalnya merah muda menjadi lebih gelap. Pembentukan melanin (pigmen yang memberi warna hitam) meningkat berkali-kali lipat jika seseorang sering terpapar sinar matahari. Oleh sebab itu, orang yang sering beraktivitas di luar ruangan lebih rentan untuk mengalami perubahan warna kulit dan gusi menjadi lebih gelap.
Hal ini juga dapat terjadi pada anak-anak, dan jika gusi berubah warna saat masih kanak-kanak maka warna gusi akan tetap menetap hingga dewasa. Perubahan warna ini umumnya hanya terjadi pada gusi yang berada dekat dengan gigi, namun bagian gusi yang tertutup bibir tetap berwarna merah muda. Beberapa sumber juga menyebutkan beberapa faktor seperti merokok, sering terpapar timbal (seperti polusi di jalan raya), dan keracunan merkuri juga dapat menyebabkan gusi berubah warna menjadi gelap.
Perubahan warna ini hanya terjadi di permukaan, jadi gusi yang berwarna gelap tersebut dapat diperbaiki dan menjadi normal kembali. Cara yang paling efektif dan paling umum adalah menghilangkan “lapisan” kehitaman tersebut dengan pembedahan. Meski demikian prosedurnya dapat digolongkan sebagai pembedahan minor, dengan prosedur sederhana dan tidak menyakitkan, serta hanya membutuhkan pembiusan lokal.
Setelah lapisan luar epitel dihilangkan, lapisan epitel baru akan terbentuk dengan warna yang kembali normal. Kecanggihan teknologi juga memungkinkan cara ini dilakukan dengan laser, sehingga lebih meminimalkan luka dan penyembuhan yang lebih cepat!