Di Jaman tersebut, sanggul tidak hanya terbuat dari rambut manusia saja, namun juga dibuat dari bulu hewan, serta serat daun palma. Sanggul pada umumnya dikombinasi dengan emas dan permata untuk menunjukkan status sosial pada bangsawan. Selain itu, ukuran serta tinggi sanggul juga sangat berpengaruh terhadap status sosial seseorang, semakin besar ukuran sanggul maka semakin mahal harganya, semakin tinggi sanggul tersebut maka semakin tinggi pula status sosial seseorang.
Seperti dikutip dari sanggulpasarberingharjo.com, di jaman tersebut para budak dan pemuka agama dilarang menggunakan sanggul, status sosial seseorang kentara terlihat di jaman tersebut. Seiring perkembangan jaman, sanggul ini kemudian digunakan tak hanya oleh orang Mesir kuno saja. Menurut catatan sejarah, rasa Prancis Louis XIII juga mengenakannya, berikut juga putranya, raja Prancis Louis XIV yang membuat sanggul semakin populer dan dikenal seluruh dunia.
Sanggul juga dikenakan oleh nenek moyang kita sebagai sanggul tradisional. Ada banyak tatanan sanggul yang dikenal dari berbagai daerah. Bentuk serta ukurannya bermacam-macam, hiasan yang dikenakanpun berbeda-beda serta memiliki arti sendiri. Hingga saat ini, para pengantin yang mengenakan baju adat masih mengenakan sanggul sesuai dengan budayanya. Namun, seiring perkembangan jaman, sanggul modern juga diperkenalkan.
Sanggul modern sendiri bentuknya beraneka ragam, berbeda dengan awal mula munculnya sanggul, sanggul yang populer saat ini bukan yang berukuran besar, namun justru yang berukuran kecil dan minimalis.