Peran Tembaga; Tembaga adalah elemen penting untuk semua mamalia. Tembaga memainkan peran penting dalam mengangkat radikal bebas, me-sintesis enzim, menghasilkan molekul energi ATP, metabolisme zat besi, fungsi neurotransmitter, respon daya tahan tubuh, membangun jaringan ikat dan regulasi ekspresi gen, menurut Linus Pauling Institute di Oregon State University. Hati mengatur metabolisme dan tingkat tembaga dalam tubuh. Gejala dikarenakan terlalu banyak tembaga dalam tubuh adalah sakit perut, mual, muntah dan diare. Toksisitas serius menyebabkan kerusakan hati yang berat, gagal ginjal, koma dan kematian.
Alkohol; Semua minuman beralkohol mengandung etanol, umumnya dikenal sebagai alkohol. Etanol diproduksi melalui fermentasi, yang merupakan metabolisme karbohidrat oleh spesies ragi tertentu tanpa adanya oksigen. Dalam organ hati, suatu enzim yang disebut alcohol dehidrogenase mengoksidasi etanol menjadi asetaldehida, yang selanjutnya kemudian dipecah menjadi asam asetat oleh dehidrogenase asetaldehida. Etanol tidak begitu beracun seperti jenis alkohol lain, seperti metanol, propanol dan butanol, tetapi merusak hati jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan berlebihan. Efek jangka panjang dari alkohol dapat mengakibatkan perubahan dalam hati dan fungsi otak.
Pengaruh Alkohol terhadap Tembaga; Tingkat tembaga, seng dan elemen lain dalam tubuh dipengaruhi oleh konsumsi alkohol. Menurut penelitian di Spanyol yang diterbitkan dalam edisi tahun 1994 dari jurnal "Science of the Total Environment," konsumsi alkohol secara signifikan dapat mengurangi tingkat tembaga dalam serum darah, akan tetapi tidak dalam urin. Para peneliti mencatat bahwa tingkat tembaga dalam darah berkurang dan bahwa tidak ada peningkatan sekresi yang tercatat dalam urin, yang berarti ada suatu peningkatan konsentrasi tembaga di dalam organ hati.