Penelitian juga telah menunjukan bahwa anak-anak banyak mengalami pertumbuhan saat tidur. Hal ini lah yang menjadikan sesuatu yang mendasari betapa pentingnya kualitas tidur pada bayi. Adalah sebuah anugerah bagi orangtua yang tidak memiliki kesulitan dalam menyesuaikan jam tidur si kecil. Karena tidak sedikit orangtua yang mengalami penurunan kualitas tidurnya ketika berusaha meprioritaskan kualitas tidur terbaik sang bayi.
Bagi orangtua yang mengalami kesulitan menyesuaikan jam tidur si kecil, beberapa pilihan metode dibawah ini mungkin dapat membantu:
- Ferberizing
Istilah ferberizing acapkali digunakan pada metode yang membiarkan bayi menangis sebelum tidur. Banyak yang berpendapat metode ini merupakan metode yang ‘paling kejam’. Dengan melakukan metode ini selama 3 hari, orangtua akan merasakan efeknya.
Pelaksanaan metode ini sangat mudah, caranya : cukup dengan meletakkan bayi di tempat tidur. Setelah mengucapkan selamat tidur padanya, tinggal saja sampai ia tertidur dengan sendirinya.
Jelas ada kemungkinan bayi akan menangis lama. Perlu kegigihan dan kesabaran dari orangtua untuk melaksanakan metode ini.
Sebagian pakar berpendapat metode ini memiliki risiko yang cukup besar. Masalahnya penafsiran arti tangis bayi masih sangat ambigu dan jamak. Bisa saja bayi menangis karena adanya gangguan, seperti gumoh, muntah, kolik, dan tersedak bisa membuatnya semakin tak nyaman atau bahkan menyakitkan. Selain itu, pada bayi-bayi tertentu, tindakan ini dirasakan sebagai pengabaian dan ia sulit mendapatkan rasa aman. Sangat mungkin anak kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang “tegaan”, selain membuatnya menjadi sosok penakut. Metode ini juga mengharuskan bayi memiliki kamar sendiri.
- Kendalikan Tangisan
Prinsipnya hampir sama dengan metode feberizing, yaitu membiarkan bayi menangis. Yang membedakan, metode ini memberikan waktu jeda yang diperpanjang secara berangsur-angsur. Sebelum memulainya, orangtua bisa memutuskan berapa lama anak akan dibiarkan menangis, minimal satu menit. Setelah meletakkannya di tempat tidur, ucapkan selamat malam dan tinggalkan si kecil. Jika bayi tetap terjaga, kembalilah dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, misalnya 5 menit. Setelah bayi ditenangkan, tinggalkan lagi dan kembali dalam waktu yang lebih lama, begitu seterusnya hingga orangtua bisa meninggalkan bayi paling lama 20 menit.Meski lebih lembut dari metode pertama, cara ini mungkin tidak efektif, terutama bagi bayi-bayi berkarakter keras. Bayi juga bisa merasa dipermainkan perasaannya. Untuk si kecil dengan karakter yang lebih kooperatif, cara ini bisa dicoba. Kelebihannya, anak bisa belajar berpisah dari orangtua terutama ibunya tanpa kehilangan kedekatan emosi.
- Membujuk Berulang
Penerapannya sebagai berikut: ucapkan kata-kata khusus pengantar tidur, lalu berjalanlah menjauh (bisa ke luar kamar). Bayi mungkin akan menangis. Jika itu terjadi kembalilah dan ucapkan kata pengantar tidur, lalu tinggalkan. Ulangi langkah-langkah itu sampai bayi tertidur.
Ibu dapat mengontrol bayinya dengan lebih mudah. Rasa aman bayi juga terjaga karena masih bisa melihat ibu, meski agak berjauhan. Tempat tidur orangtua dan boks bayi bisa berada di dalam satu kamar.
- Beri Ciuman
Anak merasa diperhatikan dan dicintai. Ketika rasa amannya sudah tumbuh, kebutuhan diciumi supaya bisa tidur akan berkurang. Ia bisa menenangkan diri sendiri jika terbangun.
- Mundur Perlahan
Walau metode ini memakan waktu yang lebih lama dan menguras stamina, namun sangat cocok bagi ibu yang ingin menanamkan kedekatan emosi, rasa aman, dan perasaan dicintai pada bayi.
