Setiap rumah mungkin sudah menyiapkan kotak P3K, untuk jaga-jaga jikalau ada cedera ringan yang terjadi pada anggota keluarga. Bagaimana dengan pertolongan pertama untuk cedera gigi? Cedera dan kegawatdaruratan pada gigi sering terjadi, terutama pada anak-anak. Menurut hasil survey, 31-40 % anak laki-laki yang berusia 5 tahun mengalami patah gigi yang utamanya disebabkan karena jatuh saat bermain di dalam atau di luar rumah. Bila terjadi cedera, tetap harus dibawa ke klinik atau rumah sakit sesegera mungkin. Namun dengan menyiapkan beberapa alat dan obat sederhana dari apotik atau toko obat, paling tidak kita dapat melakukan pertolongan pertama bila terjadi keadaan darurat pada gigi di rumah sampai pasien mendapat perawatan dari tenaga profesional.
Kaca mulut
Dental floss (benang gigi), lebih baik yang berupa dental pick
Dental floss (benang Gigi) |
Dental pick |
Kapas gulung /cotton roll (yang kecil seperti yang harus digigit setelah cabut gigi)
Kapas gulung |
Kasa |
Pinset |
Dental wax |
Sarung tangan (medical glove) |
Obat kumur |
Minyak cengkeh |
Beberapa tips bila terjadi keadaan darurat gigi :
Bila terjadi sakit gigi berdenyut, kumur dengan air garam hangat. Sakit gigi biasanya lebih terasa saat ada makanan yang terjebak di dalam lubang gigi. Gunakan dental floss atau dental pick lalu kumur-kumur. Kalau sakit gigi hingga menyebabkan pipi bengkak, kompres pipi dengan air dingin, jangan air hangat. Jangan masukkan obat apapun ke dalam lubang gigi, terutama jamu-jamuan tradisional yang kurang jelas komposisinya. Obat pereda rasa sakit dapat membantu namun sebaiknya tidak digunakan sembarangan dan didahului dengan resep dokter. Namun obat analgesik tidak menyelesaikan masalah, hanya meredakan rasa sakit secara sementara dan lubang gigi tetap harus dirawat dan ditangani.
Pada saat berolah raga atau aktivitas fisik lainnya tidak menutup kemungkinan terjadi trauma atau benturan pada daerah mulut yang menyebabkan gigi patah atau keluar dari soketnya.
Bila gigi keluar utuh dari soketnya dan masih berada dalam rongga mulut, jangan memegang bagian akar gigi, pegang bagian mahkotanya. Cuci pelan-pelan dibawah air dingin, kemudian sebisa mungkin kembalikan ke posisi semula lalu gigitkan dengan saputangan bersih. Bila hal itu tidak mungkin dilakukan, simpan gigi yang lepas dalam media transport yaitu wadah yang berisi susu, air garam, atau air liur. Lebih baik lagi gigi tersebut dikemut di dalam mulut tapi hati-hati jangan sampai tertelan. Sebisa mungkin dalam waktu 30-45 menit sudah sampai di klinik atau rumah sakit atau tempat praktek dokter gigi, karena kalau sudah lebih dari 1 jam kemungkinan gigi tersebut tidak dapat diselamatkan.
Jika gigi patah di bagian mahkota, bersihkan kotoran dari permukaan gigi dengan obat kumur antiseptik. Daerah wajah yang berdekatan dengan gigi patah dikompres dengan air es atau es batu untuk meminimalkan pembengkakan. Bila gigi patah menyebabkan ada bagian gigi yang tajam, olesi dengan lilin (paraffin) untuk mencegah luka pada gusi atau pipi. Segera kunjungi dokter gigi terdekat.
Pada prinsipnya, bila terjadi trauma pada jaringan lunak (misalnya bibir pipi bagian dalam, lidah, atau gusi) yang mengakibatkan perdarahan, luka dibersihkan dengan air garam atau obat kumur antiseptic. Segera tekan dengan kasa atau kapas steril untuk menghentikan perdarahan, dan bila terjadi pembengkakan dapat dikompres dengan es.