Ikan Teri Jengki Kaya Akan Kandungan Kalsium Cegah Osteoporosis - Indonesia dikenal sebagai negara maritim, yang berbentuk kepulauan  dan hampir dua pertiga luas wilayah Indonesia adalah lautan. Indonesia  memiliki kekayaan laut yang melimpah, yang menjadi sumber pangan  masyarakat. Salah satu hasil laut Indonesia yang sangat melimpah adalah  ikan teri. Sayangnya ikan ini kurang digemari, khususnya oleh generasi  muda.
Ikan teri mudah didapat hampir di seluruh perairan Indonesia. Oleh  karena itu, ikan teri menjadi salah satu ikan yang cukup banyak  dikonsumsi sebagai lauk pauk. Sebetulnya ikan teri banyak jenisnya,  namun yang cukup populer di kalangan ibu-ibu adalah ikan teri nasi atau  teri medan dan ikan teri jengki. Sejauh ini, minat terhadap ikan teri  jengki ini lebih dikarenakan bentuknya yang kecil dan praktis untuk  dimasak, harganya yang relatif murah, dan ketersediaannya yang sangat  banyak. Tapi belum banyak yang tahu bahwa dibalik tubuhnya yang mungil,  teri jengki (Stolephorus insularis) menyimpan banyak manfaat yang baik  bagi tubuh.
Berdasarkan penelitian Harun A. Gunawan (2006), ikan teri jengki mengandung

 kalsium dan fluor dalam bentuk senyawa CaF2 dalam konsentrasi yang  cukup besar. Karena ikan ini mudah rusak, perlu dilakukan suatu cara  untuk mengawetkannya. Cara yang lazim dipakai adalah pengasinan.  Ternyata, proses pengawetan maupun pemasakan ikan teri jengki ini tidak  mempengaruhi CaF2 yang dikandungnya.
Kandungan kalsiumnya yang tinggi membuat ikan teri jengki ini sangat  baik untuk mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis. Ikan teri  merupakan sumber kalsium yang tahan dan tidak mudah larut dalam air.  Selain itu, fluor yang dikandungnya juga sangat bermanfaat bagi  kesehatan gigi. Fluor adalah elemen penting dalam mencegah karies atau  lubang gigi. Fluor akan bereaksi dengan hidroksi apatit yang terdapat  pada email gigi menjadi senyawa fluor apatit yang lebih tahan terhadap  asam. Dengan demikian mineral gigi menjadi tidak mudah larut dan karies  lebih sulit terjadi.

Dalam  bidang kedokteran gigi, fluorida sudah lama meraih popularitas sebagai  agen anti karies. Produk yang mengandung fluor ini dipasarkan dalam  berbagai bentuk, seperti obat kumur, suplemen, dan aplikasi fluor  topikal dan pasta gigi. Selain itu, fluor banyak terkandung dalam  makanan laut dan teh. Pada ikan laut, ion fluor ini banyak terdapat  dalam kulit dan tulangnya. Saat kita mengkonsumsi ikan teri, hampir  seluruh bagian tubuh ikan ini turut dikonsumsi, termasuk tulangnya. Maka  dari itulah, ikan teri jengki menjadi sumber fluor yang relatif lebih  mudah didapat dan murah harganya
!