Berikut ini adalah beberapa panduan untuk Anda menghindari, perawatan dan penanganan yang salah dalam menghadapi jerawat.
- Cepat putus asa dalam pengobatan jerawat. Pengobatan jerawat memang terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menghasilkan respon positif, yaitu sekitar 2-6 minggu. Untuk itu, sebaiknya gunakanlah obat jerawat Anda untuk jangka waktu 1 bulan sebelum memutuskan untuk menghentikan pengobatan tersebut. Jika Anda melihat adanya perbaikan, maka sebaiknya pengobatan tersebut diteruskan. Terkadang, dalam masa pengobatan awal, jerawat Anda akan terlihat lebih parah, hal tersebut wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
- Mencoba banyak produk obat jerawat sekaligus. Karena sering terlalu cepat putus asa karena satu jenis pengobatan, seringkali penderita mencoba banyak obat jerawat dalam sekali waktu. Hal ini cenderung membuat kulit makin teriritasi, dan akhirnya menyebabkan proses penyembuhan jerawat menimbulkan bekas kehitaman atau jaringan parut.
- Mencuci atau menggosok wajah berlebihan. Mencuci dan menggosok wajah berlebihan tidak membantu proses penyembuhan jerawat, alih-alih menyebabkan proses iritasi pada kulit. Tidak membilas wajah dengan bersih setelah mencuci wajah pun dapat menyebabkan iritasi yang disebabkan oleh sisa sabun pembersih yang tertinggal di wajah.
Untuk itu, pilihlah sabun pembersih yang non-iritatif dan dengan pH yang sesuai dengan pH kulit yang berkisar antara 5-6,5. - Memilih produk yang menyebabkan jerawat. Pilihlah produk yang “non-komedogenik” dan “tidak menyebabkan jerawat”. Produk-produk ini biasanya tidak mengandung alkohol berlebihan atau tidak mengandung basa sabun berlebihan. Produk-produk kosmetik, tabir surya dan pelembab yang mengandung isopropyl palmitate, isopropyl myristate, butyl stearate, isopropyl isostearate, decyl oleate, isostearyl neopentanoate, isocetyl stearate, myristle myristate, cocoa butter, acetylated lanolin, dan pewarna D & C cenderung menutup pori-pori dan dapat memicu terjadinya jerawat. Produk-produk yang mengandung minyak juga dapat menyebabkan jerawat.
- Menekan dan memecahkan jerawat dengan paksa. Menekan dan memecahkan jerawat dengan paksa dapat menyebabkan proses peradangan menjadi lebih parah dan proses penyembuhan menjadi lebih lama. Selain itu proses penyembuhan dapat meninggalkan bekas jaringan parut dan kehitaman pada kulit. Untuk itu sebaiknya hindari menekan dan memecahkan jerawat dengan paksa. Biarkanlah proses penyembuhan jerawat berjalan dengan normal dan semestinya.
- Terlambat menemui dokter. Jika jerawat tidak dapat diatasi dengan obat-obatan bebas, muncul sangat banyak dan menyebabkan banyak jaringan parut, maka saatnya untuk menemui dokter. Dokter dapat memberikan pengobatan dengan dosis yang lebih kuat daripada obat-obat bebas dan juga sesuai dengan kebutuhan pasien dengan menggunakan teknologi terkini seperti dengan laser.
- Tidak memakai obat sesuai dengan aturan pakai. Pemakaian obat jerawat harus memperhatikan aturan pakai. Penderita dianjurkan untuk tidak menggunakan obat secara berlebihan atau kurang sesuai dengan aturan pakai. Jika digunakan dengan berlebihan maka dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan. Sedangkan bila kurang sesuai dengan aturan pakai maka tidak akan memberikan efek penyembuhan yang diinginkan. Konsistensi, ketekunan dan kesabaran sangat dibutuhkan dalam pengobatan jerawat. Seringkali pengobatan jerawat perlu digunakan pada seluruh daerah yang mungkin berpotensi timbul jerawat. Bila pengobatan hanya diberikan pada jerawat saja, makan pengobatan tidak dapat memberikan efek pencegahan yang diinginkan. Kepatuhan terhadap aturan pakai sangat mempengaruhi hasil pengobatan.
- Menghentikan pemakaian obat sebelum waktunya. Penggunaan obat jerawat sebaiknya tidak dihentikan secara tiba-tiba. Penggunaannya sebaiknya dikurangi secara bertahap dan harus tetap menggunakan perawatan pemeliharaan. Jika pengobatan dihentikan secara tiba-tiba maka kekambuhan jerawat akan muncul lebih banyak