OME merupakan peradangan akibat menumpuknya lendir seperti lem pada bagian tengah telinga yang seharusnya dipenuhi oleh udara agar telinga dapat mendengar dengan jelas. Gangguan pendengaran ini umumnya dialami oleh anak-anak dikarenakan ukuran saluran telinga mereka yang masih pendek dan kecil sehingga dengan mudah tertutupi oleh lendir.
Sebagaimana dilansir oleh eHealthMD, dikatakan bahwa satu dari sepuluh anak didunia pasti akan mengalami gangguan ini, namun apabila tidak segera dilakukan penanganan yang tepat, OME dapat mengakibatkan munculnya masalah baru dan infeksi pada telinga anak sehingga mampu mengakibatkan hilangnya pendengaran secara permanen.
Prof. Steve Brown selaku pimpinan penelitian dan direktur bagian genetik mamalia Medical Research Council mengatakan bahwa kunci utama dari perkembangan gangguan pendengaran adalah dikarenakan kurangnya oksigen yang sampai pada rongga telinga bagian tengah. Sehingga studi penggunaan salah satu obat kanker yang dikenal dengan VEGF atau Vascular Endothelial Growth Factor dalam membentuk sitem penambahan suplai oksigen pada jaringan, sangatlah tepat sasaran.
Prof Steve Brown: “Kekurangan oksigen ini disebut juga hypoxia, yang menghalangi penyembuhan peradangan pada telinga tengah, sehingga memungkinkan cairan semakin menumpuk dan mampu merusak pendengaran. Dengan menggunakan obat yang mampu mengatasi akar penyebab hypoxia, kami telah mampu mengurangi hilangnya pendengaran dan mengurangi penumpukan cairan secara signifikan pada telinga bagian tengah tikus.”
Source: BBC News Health(21/10)
Dengan demikian ia pun meyakinkan tidak perlunya lagi memasangkan grommets, ialah benda berupa tabung plastik kecil, kedalam gendang telinga melalui operasi sebagai cara memberikan ventilasi pada telinga bagian tengah agar mampu mendengar. Karena efek dari operasi tersebut hanya sementara dan seringkali memerlukan operasi pemasangan yang baru.