Darah di dalam vena tungkai akan mengalir ke jantung lalu ke paru-paru, karena itu emboli yang berasal dari vena tungkai bisa menyumbat satu atau lebih arteri di paru-paru. Komplikasi dari DVT ini disebut emboli paru. Emboli paru yang besar bisa menghalangi seluruh atau hampir seluruh darah yang berasal dari jantung sebelah kanan dan dengan cepat menyebabkan kematian. Faktor risiko menderita DVT adalah riwayat operasi sebelumnya terutama pinggul atau lutut, riwayat bekuan darah di vena sebelumya, riwayat keluarga dengan bekuan vena dalam, dan penyakit pengentalan darah. Risiko DVT juga meningkat pada wanita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi, sedang dalam terapi hormon, hamil, dan baru memiliki anak. Perjalanan panjang (4 jam atau lebih) menggunakan kendaraan (pesawat, mobil, bus, kereta) juga meningkatkan risiko DVT karena imobilitas atau kondisi tidak bergerak dalam jangka waktu lama. Untuk mencegah hal tersebut maka bagi mereka yang akan menempuh perjalanan panjang dianjurkan untuk:
- Sempatkan untuk berjalan ringan. Apabila Anda di kereta api atau di bus maka Anda dapat berjalan di koridor. Apabila Anda menggunakan kendaraan pribadi maka Anda dan keluarga dapat rutin berhenti untuk beristirahat dan melemaskan kaki (berjalan)
- Selalu menggerakkan atau melatih otot kaki betis Anda karena otot tersebut berperan sebagai pompa untuk memompa darah dari pembuluh darah vena kembali ke jantung
- Gunakan pakaian yang tidak terlalu ketat
- Banyak minum untuk menghindari kekurangan cairan (bila berpuasa dapat minum banyak di kala sahur dan di kala buka atau sepanjang malam)
- Jangan meminum alkohol atau minuman berkafein seperti kopi
- Jangan meminum obat tidur karena akan menyebabkan Anda tidur dan tidak melatih kaki Anda
- Gunakan stoking untuk kompresi apabila Anda memiliki faktor risiko DVT lainnya