Kesalahan aborsi membawa tragedi tersendiri bagi pasien maupun keluarga karena tidak lama berselang, bayi yang sakit jantung juga mengalami kematian setelah operasi Caesar. Sehingga pasien yang datang dengan 2 bayi kembar dalam kandungannya, harus keluar tanpa satupun anak.
Meskipun pihak rumah sakit telah mengeluarkan permintaan maaf pada pasien dan keluarga pasien berikut menerangkan bahwa akan dilakukannya penyelidikan menyeluruh mengenai tragedi yang terjadi, namun menurut berita terakhir yang dilansir dalam Sky News hari ini, pihak keluarga pasien dan pasien akan membawa kasus secara hukum.
Kesalahan fatal yang terjadi di rumah sakit tersebut ternyata juga menjadi kasus penelitian khusus yang dilakukan oleh pihak Victorian Health Minister, Australia, David Davis yang sangat menyesalkan tragedi ini dan sangat bertekad mengungkap kesalahan yang sebenarnya hingga akhir, ungkap beliau kepada BBC News.
Bahkan menurut laporan terakhir, walaupun pihak pasien yang dirugikan beserta keluarga masih dirahasiakan karena mengalami trauma, diberitakan bahwa kejadian salah aborsi disaksikan oleh suami korban, seorang suster, seorang dokter dan seorang klinisi USG. Dimana klinisi USG tersebut mengaku telah melakukan USG sebanyak 3 kali sebelum dilakukannya prosedur aborsi dimana diungkapkan bahwa bayi kembar yang sehat berada didalam kantung yang berbeda dengan bayi yang sakit.