Kita memang lebih sering tergoda untuk memakai bahan kosmetik yang memberi embel-embel 'bahan alami' atau 'organik', karena kita merasa bahwa semakin dekat bahan itu dengan alam, semakin aman dan baik pula hasil yang kita dapatkan. Padahal jika Anda teliti, produk berlabel 'mengandung bahan alami' itu menempatkan bahan alami pada deret terakhir di label komposisi. Dan parahnya lagi, produk berlabel 'organik' ternyata banyak mendapat gugatan.
'Organik' Tapi Berbahaya
Seberapa jauh sebuah produk kecantikan boleh diberi label 'organik'? Seperti dilansir Genius Beauty, undang-undang di California, Amerika Serikat mengharuskan setidaknya bahan alami yang terkandung pada produk organik minimal 70 persen, setelah itu baru label 'organik' boleh diberikan. Nyatanya, banyak produk kecantikan berlabel 'organik' yang tidak memenuhi kriteria ini dan para produsen hanya mengambil keuntungan semata.
Sehingga tidak heran saat Center for Environmental Health (CEH) melakukan pemeriksaan di toko-toko Walgreens, Target, dan Whole Foods pada sekitar Bay Area, ditemukan 26 produk yang memakai label 'organik' tetapi tidak memenuhi persyaratan yang diberikan. Lebih parahnya lagi, beberapa dari produk tersebut justru mengancam kesehatan. Misalnya saja sebuah produk shampoo untuk anak-anak berlabel organik yang justru di dalamnya ditemukan bahan yang bisa menyebabkan kanker.
Sekalipun pemeriksaan tim ahli kesehatan pada bahan kosmetik berbahan alami dan organik belum kita dengar gaungnya di Indonesia, tak ada salahnya mulai sekarang Anda lebih teliti pada produk kosmetik yang Anda pakai (juga yang dipakai oleh keluarga Anda). Pastikan Anda mengerti setiap bahan yang dituliskan pada label komposisi bahan. Tak selamanya produk berlabel alami dan organik memiliki tingkat keamanan 100%.
:.