Dokter Gigi Rentan Terserang Sakit Punggung

Merawat pasien yang berbaring di dental unit membuat dokter gigi harus duduk atau terkadang berdiri membungkuk dalam jangka waktu lama. Terlebih jika jumlah pasien per hari cukup banyak. Posisi duduk yang salah serta tidak ergonomis yang dilakukan selama berjam-jam dan terus menerus menempatkan dokter gigi sebagai profesi yang sangat rentan untuk mengalami nyeri punggung bawah (lower back pain).
Pada survei yang dilakukan oleh Chowanadisai dkk di Thailand pada tahun 2000, sebanyak 78 % dokter gigi melaporkan sakit punggung yang dideritanya.
Sakit pada punggung atau leher yang dirasakan terus menerus dan diabaikan dapat menyebabkan akumulasi kerusakan fisiologis, yang berujung kepada cedera dan kelumpuhan. Mekanisme terjadinya nyeri punggung ini melibatkan banyak faktor, di antaranya berada pada posisi statis dalam jangka waktu lama (prolonged static postures/PSP),  gerakan yang repetitif, kesalahan postural, stress dan usia. 
Seorang dokter gigi yang mengerjakan pasien seringkali berada pada posisi seperti pada gambar. Leher berada dalam posisi melengkung dan statis dalam jangka waktu lama. 
http://www.smile-on.com/
Selain leher, punggung pun seringkali berada dalam posisi melengkung/membungkuk, dan statis tidak bergerak dalam jangka waktu lama.
Tulang belakang yang melengkung memberi beban kepada diskus intervertebra atau tarikan berlebihan pada ligamen tulang belakang. Kedua hal tersebut dapat berakibat pada nyeri punggung.


Tubuh yang berada pada postur statis membutuhkan lebih dari 50% otot-otot tubuh untuk menahan tubuh tetap tidak bergerak menahan gravitasi.  Gaya yang diakibatkan oleh postur statis justru memberikan beban yang lebih berat dibandingkan saat tubuh bergerak dinamis. Akibatnya dapat terjadi ketidakseimbangan otot, iskemia, hipomobilitas pada persendian, dan degenerasi diskus pada tulang belakang.
 
http://jada.ada.org/cgi/content/full/134/10/1344#F1
Nyeri pinggang bawah yang sering dialami dokter gigi dapat disebabkan suatu kondisi yang disebut HNP (Hernia Nucleus Pulposus) yang terjadi di sekitar lumbar (pinggang).
Di antara ruas tulang belakang terdapat bantalan lunak yang disebut diskus. Diskus ini tersusun atas lapisan luar, dan massa seperti gel di bagian tengah yang disebut nukleus.  
Posisi duduk yang salah (tulang belakang melengkung dan tubuh membungkuk kearah depan) memberi tekanan berlebih pada diskus. Lama kelamaan diskus dapat menjadi menonjol dan menekan syaraf yang banyak terdapat di sekitarnya. Akibatnya terjadi nyeri pada daerah pinggang yang dapat menjalar hingga pinggul dan paha. Jika tidak dirawat, HNP dapat berujung kepada kelumpuhan.
Gambar di samping mengilustrasikan posisi yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot jika dilakukan berulang-ulang dan terus menerus.
Dalam hitungan bulan atau tahun, tubuh akan beradaptasi pada postur abnormal yang disebabkan oleh ketidakseimbangan otot ini, tidak hanya pada saat bekerja tapi juga pada waktu senggang. Akibatnya, dapat terjadi degenerasi dan nyeri otot.
Salah satu kunci untuk menghindari terjadinya penyakit muskuloskeletal seperti nyeri pinggang bawah pada dokter gigi adalah mempertahankan sikap duduk yang baik, seperti pada gambar di samping ini.
Jaga posisi leher tidak terlalu menunduk, dan tulang belakang tidak membungkuk.
Hindari mengangkat siku dan lengan terlalu tinggi agar otot tidak terlalu tegang.
Pilih instrumen dan lursi yang ergonomis.
Beri jeda antara satu pasien dengan pasien berikutnya, untuk mengistirahatkan otot-otot, dan lakukan gerakan senam ringan.
Untuk pencegahan terjadinya nyeri pinggang di kemudian hari, ada baiknya dokter gigi menggunakan semacam korset (lumbosacral support) saat sedang mengerjakan pasien untuk menyangga tulang belakang sekaligus untuk menjaga postur yang benar!














.