Cara Menghitung Masa Subur dan Merencanakan Kehamilan

Cara Menghitung Masa Subur dan Merencanakan Kehamilan - Dengan mengetahui masa subur, tentu akan bermanfaat bagi pasangan yang bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:
  1. Menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi
  2. Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum
  3. Mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan intim untuk mendapatkan kehamilan
  4. Membantu mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas
Pada pasangan yang normal, kehamilan mungkin terjadi pada setiap waktu pada masa subur tetapi hubungan intim paling mungkin akan menghasilkan kehamilan pada hari-hari di mana terdapat lendir serviks dengan kesuburan tinggi, terdapat sensasi basah atau licin pada vulva, dengan lendir serviks yang transparan dan elastis.

Jumlah lendir subur paling banyak terjadi pada satu atau dua hari sebelum hari puncak dan merupakan waktu dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Hari puncak hari terakhir ketika lendir yang subur ada sering bersamaan dengan waktu ovulasi. Pergeseran suhu menyakinkan bahwa ovulasi sedang terjadi. Pada waktu tingkat kesuburan maksimum, serviks tinggi, pendek, lurus, lembek, dan terbuka dan mengalirkan lendir yang subur.


Hitunglah Masa Subur
Selain perubahan fisik, masa subur ini dapat dihitung di atas kertas. Masa subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus menstruasi. Dalam menghitung masa subur diperlukan siklus menstruasi bulanan. Anda sebaiknya membuat catatan mengenai siklus menstruasi secara teratur setiap bulannya.

Caranya mudah yaitu dengan menuliskan pada buku diary atau dengan memberi tanda pada kalender menggunakan spidol berwarna. Tandai hari pertama menstruasi yaitu hari pertama siklus dimana keluar bercak-bercak kecoklatan sampai kemerahan. Hari-hari selanjutnya diberi nomer namun tidak termasuk hari pertama menstruasi berikutnya.

Meskipun ada yang mengusulkan untuk membuat catatan menstruasi selama setahun (menogram). Dibutuhkan minimal pola menstruasi 3 bulan terakhir misal 28 hari, 30 hari, 27 hari kemudian dibuat rata-ratanya. Jika rata-ratanya menghasilkan 28 hari yang berarti kondisi normal, maka masa suburnya akan terjadi pada 14 hari sebelum hari pertama menstruasi yang akan datang bulan berikutnya.

Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Jika anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak normal, perhitungan menjadi tidak akurat dan kemungkinan besar gagal. Namun tidak ada salahnya jika mau mencoba.

Untuk yang siklus menstruasinya tidak teratur dapat menggunakan data siklus menstruasi selama 6 bulan (6 siklus). Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus menstruasi dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus menstruasi dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur. Jika siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari. Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama menstruasi.

Dari beberapa buku yang saya baca mengenai kehamilan, usia paling aman untuk hamil adalah 25-35 tahun. Intinya, secara fisik dan psikis sang ibu sudah cukup siap untuk bereproduksi.

Secara umum, usia tersebut berarti:
  • Telah memiliki kematangan kepribadian dan kedewasaan berpikir. Usia 20an telah melewati fase pencarian jati diri dan mulai memantapkan karir.
  • Hormon juga jauh lebih stabil dibandingkan masa remaja.
Mengapa harus menjaga jarak kelahiran?
  1. Memberi waktu bagi rahim, hormon, dan organ-organ terkait dengan melahirkan untuk memulihkan dirinya.
    Kondisi tubuh ibu akan kembali normal setelah 2 tahun melahirkan anak pertama. Saat itulah tubuh ibu siap mengandung janin baru.
  1. Perhatian kepada anak pertama
    Jarak anak pertama dengan yang kedua terlalu dekat (< 2 tahun), anak pertama akan cukup riskan mengalami sibling rivalry atau iri dengan saudara kandungnya karena telah mencuri perhatian orangtua dari dirinya.
Kemandirian anak
Bayangkan, betapa repotnya mengurus 2 bayi. Meskipun salah satu akan Anda serahkan kepengurusannya pada pengasuh, tetap saja mereka berdua membutuhkan perhatian yang sama besar dari Anda. Akan lebih mudah jika anak pertama sudah bisa diajak berkomunikasi, cukup bisa mengurus dirinya sendiri, dan mampu mengemong adiknya.













.